Jujur aja, novel ini aku pinjem
dari temen aku. Jangan komen aku ga modal, ini emang kebiasaan kami buat
tuker-tukeran novel. Dan langsung aja! Here’s it my review!
Pengarang
: Jesslyn Chandra
Penerbit
: Andi Offset
Tahun
terbit : 2012
Tebal
: ii + 310 halaman
ISBN
: 978-979-29-3098-6
Harga
: Rp 39.500,00
My
rating : ✿✿✿/
5 flowers
Berawal dari orang tua Emily
yang pindah tugas ke Paris—yang juga mengharuskan semua anggota keluarganya
pindah dari Indonesia ke Paris. Semula Emily tidak rela meninggalkan sejuta
kenangan yang berada di Indonesia—terutama kenangan tentang sesosok lelaki yang
begitu ia cintai dan begitu ingin ia lupakan.
“Jika seseorang yang kau cintai pergi, apakah kau akan menunggunya? Apakah kau akan menunggunya biarpun dia telah membuatmu terluka?”
Hingga suatu hari Edward—kakak lelaki
Emily—mengajaknya ke suatu kedai kopi dan menjadi awal pertemuan Emily dengan
sosok baru yang akan mengisi hari-harinya : Brandon.
Roda kehidupan terus berputar
dan mempertemukan Emily dengan sosok-sosok baru yang menjelma menjadi sahabat
karibnya : Tasya, Damien, Sebastien, dan Louise.
Seiring berjalannya waktu muncullah perasaan yang
bergemuruh di dalam hati Emily dan Brandon. Tapi di saat Emily mulai menyadari
perasaannya pada Brandon, Emily harus menerima kenyataan bahwa sahabat
terdekatnya—Tasya—juga menyukai Brandon. Hal itu membuat Emily mengubur
dalam-dalam perasaannya dan memutuskan hanya akan bersahabat dekat dengan
Brandon.
“Kata orang, persahabatan antara lelaki dan perempuan tidak akan pernah murni. Di dalam persahabatan akan selalu ada cinta yang berbuih di dalamya. Cinta yang lebih dari sekedar sahabat.”
“Cinta memang tumbuh tanpa sepengetahuan siapapun, namun tak seorangpun yang bsa memberikan jaminan bahwa cinta akan berlabuh di tempat yang tepat.”
Di sisi lain, rasa sayang Brandon kepada Emily tak
lagi bisa dibendung untuk tidak direalisasikan. Kepeduliaannya kepada Emily
membuat persahabatan mereka kian erat dan membuat rasa itu semakin meluap-luap.
Hingga suatu hari mereka bertujuh menghabiskan liburan di Bali, tempat yang
dimana Tasya terus mencoba lebih dekat dengan Brandon, dan juga tempat di mana
Emily bertemu lagi dengan lelaki di masa lalunya.
For the continue story, read “Melodie d’Amour” :D
------------------------------------------------
Emily
Emily adalah salah satu tokoh utama dalam novel
ini. Dengan karakter yang mudah bergaul, pandai berbicara, dan penyayang
membuatnya mudah bergaul dengan siapa saja, termasuk Brandon. Sebenarnya Emily
telah bertemu Brandon—secara kebetulan—di bandara Charles de Gaulle saat Emily
melamun dan tidak sengaja menginjak kaki Brandon.
Brandon
Brandon adalah tokoh lelaki yang penyayang, peduli,
perhatian, bijaksana, tegas, dannn r-o-m-a-n-t-i-s. Dalam novel ini diceritakan
Brandon menyukai Emily dan disukai Emily serta sahabat mereka—Tasya. Namun
secara dewasa dan bijaksana, Brandon telah mengambil suatu keputusan yang tidak
akan saya bahas di sini :p
Tasya
Tasya adalah sahabat dekat Emily
yang juga menyukai Brandon. Seperti Emily, Tasya adalah orang Indonesia yang
pindah dan menetap di Paris.
Edward
Edward adalah kakak laki-laki
Emily yang begitu menyayangi dan peduli terhadap Emily.
Damien
Damien adalah salah satu sahabat
Emily yang ia kenal dari sekolah barunya. Dalam novel ini, diceritakan bahwa
sebenarnya Damien menyukai Tasya walaupun tingkah mereka berdua bagai tikus dan
kucing yang tak pernah akur.
Louise
Louise juga salah satu sahabat
Emily. Louise merupakan pacar dari Sebastien.
Sebastien
Sebastien juga merupakan salah
satu sahabat Emily dan merupakan kekasih Louise.
--------------------------------------------------------
Melodie d’Amour adalah novel
pertama Jesslyn Chandra. Untuk ukuran novel pertama aku kira novel ini sudah
cukup keren. Ceritanya mudah dipahami dan alurnya tidak berbelit-belit.
Ceritanya juga sering banget terjadi di kalangan remaja, sehingga moral
value-nya ngena banget buat remaja yang terlibat kisa—cinta segitiga—seperti
itu. Tapi sedikit kekurangan dari novel ini, walaupun diceritakan bahwa cerita
dalam novel ini bersetting di Paris, tapi justru gambaran yang keluar di
kepalaku setting dari cerita itu masih berada di Indonesia, tidak seperti novel
Autumn in Paris yang sama-sama bersetting di Paris yang bisa membuat pembacanya
benar-benar merasakan suasana seperti di Paris. Mungkin karena di novel ini
setting yang diceritakan kurang spesifik dan kurang menampilkan tempat-tempat
yang ada di Paris. Tapi tentu itu hanya pendapatku, mungkin pendapat
teman-teman beda lagi, dan itu tetep ga ngurangi romantisme cerita dalam novel
ini. So, I give ✿✿✿from
5 flowers for this novel.
0 komentar:
Posting Komentar