Rabu, 03 Juli 2013

Autumn Once More by Ilana Tan, Ika Natassa, Aliazalea, dkk.


Judul buku : Autumn Once More
 Pengarang : Ilana Tan, Ika Natassa, Aliazalea, dkk.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2013
Tebal : 232 Halaman
ISBN : 978-979-22-9471-2
Harga : Rp 40.000,00
My rating : ✿✿✿✿/5

Autumn Once More adalah buku kumpulan cerpen metropop dengan tema cinta. Terdiri dari 13 novel yang dikarang oleh pengarang yang bebeda. Yang masing-masing akan kuceritakan secara singkat berikut review-nya.

1.       Be Careful What You Wish For ( aliaZalea )
Cerpen ini bercerita tentang pengalaman tentang cinta seorang wanita yang mengidolakan rekan kerjanya—Gonta. Suatu saat terjadi hal yang di antara mereka berdua dan membuat sang wanita sebal dan mengatakan suatu hal yang akhirnya terkabul menjadi nyata dan membawa penyesalan baginya.


Cerpen ini tergolong cerpen ringan yang kata-kata dan bahasanya tidak berbelit-belit dan mudah dipahami pembaca, selain itu ending yang engga nggantung juga membuat pembacanya merasa puas setelah membaca. Dan untuk ceritanya sendiri cukup menarik.

2.       Thirty Something ( Anastasia Aemilia )
Seperti judulnya, cerpen ini berisi cerita tentang wanita berumur tiga puluhan dimana dia harus menentukan menunggu orang yang disayanginya kembali tiga tahu  lagi atau menerima perjodohan neneknya.

Tata bahasa cerpen ini emang to the point, tapi menurutku ending-nya masih nggantung dan jadi ganjalan setelah baca. Dengan mengabaikan ending-nya, cerpen ini cukup dapat aku nikmati.

3.       Stuck With You ( Christina Juzwar )
Bercerita tentang pengalaman Lita yang harus berkali-kali terjebak di lift bersama asisten direktur kreatif di kantornya yang super jutek.

Seperti cerpen pertama, tata bahasa tidak berbelit-belit dan ending-nya ga nggantung.

4.       Jack Daniel’s vs Orange Juice ( Harriska Adiati )
Cerpen ini menceritakan kisah hidup seorang cowok yang berjuang mengubah gaya hidupnya yang super-duper-asyik-dan-tanpa-beban menjadi jaga-hati-jaga-kelakuan, termasuk mengubah kebiasaan meminum Jack Daniels’s ke Orange Juice demi mendapatkan hati cewek anak Pak Haji.


Cerpen ini ditulis dengan tata bahasa orang masa kini—bisa dibilang gaul—yang santai banget dan enak aja buat dibaca. Duh, ending-nya ga ketebak, ngakak abis pokoknya.

5.       Tak Ada yang Mencintaimu Seperti Aku ( Hetih Rusli )
Mengisahkan tentang kisah percintaan seorang laki-laki kepada seorang wanita yang teramat sangat—yang harus kandas di tengah jalan—yang dikaitkan dengan kisah masa lalu kedua orang tuanya dimana sang ayah berpesan kepadanya untuk tidak percaya kepada perempuan, karena perempuan adalah pembohong yang kata-katanya manis tapi hatinya beracun.

Entah mengapa aku merasa kesulitan saat membaca  cerpen ini, sebenarnya kata-katanya tidak terlalu berbelit-belit, namun alur keterkaitannya dengan kisah masa lalu itulah yang membuatku kesulitan memahami cerita ini. Tapi setelah beberapa kali kubaca dan aku pahami, akhirnya aku dapat memahami isinya. Oh iya, sebagai cewek nih, cerpen ini nge-down-in harkat martabat cewek, kan ga semua cewek punya sifat dan kelakuan kayak gitu.

6.       Critical Eleven ( Ika Natassa )
Menceritakan kisah Tanya yang menyukai bandara, karena semua yang ada di bandara harus punya tujuan—dan tujuan itu jelas tertulis pada boarding pass—yang berbanding terbalik dengan hidupnya yang ia rasa tanpa tujuan. Critical Eleven sendiri merupakan sebelas menit yang paling kritis di atas pesawat, yaitu tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing dan pada menit inilah kemungkinan besar terjadi kecelakaan pesawat. Dan sebelas menit ini disamakan dengan pertemuan Tanya dengan Ale saat menempuh perjalanan dengan pesawat. Tiga menit pertama saat bertemu dan delapan menit terakhir sebelum berpisah.

Untuk keseluruhan ceritanya sih bagus, tapi ending-nya duh, kenapa harus galau ending sih. Dan di cerpen ini aku kurang nyaman sama percampuran bahasanya ( mungkin karena aku sendiri yang ga begitu menguasai Bahasa Inggris kali ya ).

7.       Autumn Once More ( Ilana Tan )
Yang udah pernah baca “Autumn In Paris” pasti tahu dong sama foto yang ditemuin Tara di laci apartemennya Tatsuya? Foto mereka berdua yang diambil di Disneyland Paris. Em, kalo ga salah di balik foto ada tulisannya “Aku dan segala yang aku inginkan dalam hidup...”, nah cerpen ini menceritakan kisah dalam foto itu, pengalaman mereka berdua di Disneyland Paris.

Kalo soal tata bahasa dan cara penulisan ceritanya udah ga usah ditanya, pasti enak banget dinikmatin. Hah, tapi kalo aku boleh jujur aku sedikit kecewa sih, soalnya aku kira cerpen ini berisi kelanjutan kisah dan kehidupan Tara setelah apa yang terjadi dengan Tatsuya. Tapi it’s okay, setidaknya cerpen ini bisa sedikit ngobatin rasa kangen sama tulisannya Ilana Tan.

8.       Her Footprints on His Heart ( Lea Agustina Citra )
Menceritakan kisah kecemburuan Ana kepada Rendy—tunangannya—dengan kembalinya Anne yang merupakan cinta pertama Rendy. Hal ini membuat Ana—yang berpikiran bahwa Rendy masih menyukai Anne—untuk menyuruh Rendy kembali bersama dengan Anne, di sinilah arti cinta sejati mereka diuji.
My Friends keep telling me, that if I really love her, you’ve gotta set her free. And if she returns in kind, I’ll know she’s mine.”-Rick Price ( Heaven Knows )

Tidak ada halangan yang berarti untuk aku menikmati novel ini, percampuran bahasa memang ada, namun itu tidak sampai membuatku terganggu. Dan nilai moral dalam cerpen ini aku bisa memahaminya banget, dan ngena banget, ah apalagi udah dikenalin sama lagunya Rick Price itu. Dan cerpen ini adalah salah satu cerpen favoritku di kumpulan cerpen ini.

9.       Love is a Verb ( Meilia Kusumadewi )
Menceritakan kecemburuan Timal kepada Rangga—pacarnya—yang lebih sering berkomunikasi dengan teman-temannya di beberapa akun sosmed-nya daripada berkomunikasi dengan Timal. Hal itu membuat Timal mulai merasa ada yang salah dengan hubungannya bersama Rangga, karena menurutnya hal-hal kecil seperti likes atau comment di akun sosmed-nya itu penting dan merupakan bentuk suatu perhatian. Namun ada hal yang tidak diketahui Timal bahwa setiap cowok menunjukkan rasa perhatiannya dengan cara yang berbeda-beda dan cowok itu memang tidak mudah dalam berkata-kata atau nyampein perasaannya.
“Timal, cowok itu emang ngga mudah berkata-kata. Nggak mudah nyampein perasaannya. They show you their love, we say it out loud,
More than words. Is all you have to do to make it real. Then you wouldn’t have to say, that you love me. Cause I’d already know...” –Extreme ( More Than Words )

Duh, jatuh cinta deh sama cerpen satu ini, salah satu favoritku juga. Alurnya enak diikuti, bahasanya mudah dipahami, dan ceritanya duh ngena banget pokoknya, dapet banget nilai moralnya—yang diperjelas dengan kutipan lagu “More Than Words” di bagian akhir ( yang kebetulan banget beberapa hari sebelum aku baca cerpen ini disaranin temenku buat dijadiin backsound blog ini ).

10.   Perkara Bulu Mata ( Nina Addison )
Cerpen ini bercerita tentang persahabatan Vira, Lilian, dan Albert. Dalam hubungan persahabatan mereka ga boleh ada yang namanya jatuh cinta sama sahabat sendiri, karena mereka berpendapat bahwa memacari teman sendiri berisiko menghancurkan pertemanan kalau ternyata hubungan itu kandas. Sialnya Vira justru jatuh cinta kepada Jojo, dan—gilanya—hal itu disebabkan hanya karena bulu mata Jojo yang lentik. Kemudian apa yang akan terjadi?

Asli, ngakak terus aku waktu baca cerpen ini. Keren, lumayan buat hiburan daripada galau-galauan mulu. Alur dan gaya bahasanya yang santai banget justru bikin aku nyaman bacanya. Dan asli, cerpen ini recommended banget buat ngelepas stress haha.

11.   The Unexpected Surprise ( Nina Andiana )
Singkat saja tentang cerpen ini, cerpen ini menceritakan hubungan seorang anak perempuan dengan sang ibu. Yah, kasih ibu sepanjang masa, bagai sang surya menyinari dunia.

Cerpen ini pas banget deh buat remaja-remaja yang suka ngga nurut sama mamahnya.

12.   Senja yang Sempurna ( Rosi L. Simamora )
Menceritakan sebuah penantian seorang wanita selama lima tahun kepada seorang laki-laki yang keras kepala dan tidak percaya kepada cinta. Dengan tidak adanya kepastian dari sang laki-laki membuat sang wanita memilih pergi meninggalkannya.
“Baiklah. Tidak ada gunanya bagiku untuk tinggal lebih lama. Aku akan pergi. Aku mencintaimu, tapi aku tidak bisa begini terus...”
Setelah setahun berselang sang laki-lakipun menyadari bahwa ia memang tidak bisa hidup tanpa sang wanita, bahwa ia juga mencintainya. Tapi bukankah waktu bisa menguba segalanya? Termasuk mengubah rasa cinta seseorang kepada senja menjadi rasa cinta kepada hujan. Dan cerita ini berjalan dengan latar belakang senja yang sempurna.

Aku cuma bisa bilang “wow” buat cerpen ini, kata-kata dan bahasanya emang sastrawan banget, tapi justru ngebuat cerpen ini lebih elegan. Selain itu aku juga suka banget sama ceritanya, ga tau kenapa rasanya pas aja waktu baca, termasuk nilai moralnya yang klop banget buat aku. Oke, sepertinya cerpen ini pemegang nominasi “cerpen terfavorit versiku” buat kumpulan cerpen ini.

13.   Cinta 2 x 24 Jam ( Shandy Tan )
Menceritakan kekaguman seorang karyawan perusahaan kepada atasannya yang hanya bertahan dua hari karena ternyata atasan tersebut seorang gay.

Cerpen terakhir ini adalah cerpen yang ringan dan enak saja diikuti alur ceritanya.





0 komentar:

Posting Komentar

 

SembilanPuluhSembilanKomaSembilan Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template