Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Tahun terbit : 2013
Tebal : 232 Halaman
ISBN :
978-979-22-9471-2
Harga : Rp 40.000,00
My rating : ✿✿✿✿/5
Autumn Once More
adalah buku kumpulan cerpen metropop dengan tema cinta. Terdiri dari 13 novel
yang dikarang oleh pengarang yang bebeda. Yang masing-masing akan kuceritakan
secara singkat berikut review-nya.
1.
Be Careful
What You Wish For ( aliaZalea )
Cerpen
ini bercerita tentang pengalaman tentang cinta seorang wanita yang mengidolakan
rekan kerjanya—Gonta. Suatu saat terjadi hal yang di antara mereka berdua dan
membuat sang wanita sebal dan mengatakan suatu hal yang akhirnya terkabul
menjadi nyata dan membawa penyesalan baginya.
Cerpen
ini tergolong cerpen ringan yang kata-kata dan bahasanya tidak berbelit-belit
dan mudah dipahami pembaca, selain itu ending yang engga nggantung juga membuat
pembacanya merasa puas setelah membaca. Dan untuk ceritanya sendiri cukup
menarik.
2.
Thirty Something
( Anastasia Aemilia )
Seperti
judulnya, cerpen ini berisi cerita tentang wanita berumur tiga puluhan dimana
dia harus menentukan menunggu orang yang disayanginya kembali tiga tahu lagi atau menerima perjodohan neneknya.
Tata
bahasa cerpen ini emang to the point,
tapi menurutku ending-nya masih
nggantung dan jadi ganjalan setelah baca. Dengan mengabaikan ending-nya, cerpen ini cukup dapat aku
nikmati.
3.
Stuck With
You ( Christina Juzwar )
Bercerita
tentang pengalaman Lita yang harus berkali-kali terjebak di lift bersama
asisten direktur kreatif di kantornya yang super jutek.
Seperti
cerpen pertama, tata bahasa tidak berbelit-belit dan ending-nya ga nggantung.
4.
Jack
Daniel’s vs Orange Juice ( Harriska Adiati )
Cerpen
ini menceritakan kisah hidup seorang cowok yang berjuang mengubah gaya hidupnya
yang super-duper-asyik-dan-tanpa-beban menjadi jaga-hati-jaga-kelakuan,
termasuk mengubah kebiasaan meminum Jack Daniels’s ke Orange Juice demi mendapatkan
hati cewek anak Pak Haji.
Cerpen ini ditulis dengan tata bahasa orang masa kini—bisa dibilang gaul—yang santai banget dan enak aja buat dibaca. Duh, ending-nya ga ketebak, ngakak abis pokoknya.
5.
Tak Ada yang
Mencintaimu Seperti Aku ( Hetih Rusli )
Mengisahkan
tentang kisah percintaan seorang laki-laki kepada seorang wanita yang teramat
sangat—yang harus kandas di tengah jalan—yang dikaitkan dengan kisah masa lalu
kedua orang tuanya dimana sang ayah berpesan kepadanya untuk tidak percaya
kepada perempuan, karena perempuan adalah pembohong yang kata-katanya manis
tapi hatinya beracun.
Entah
mengapa aku merasa kesulitan saat membaca
cerpen ini, sebenarnya kata-katanya tidak terlalu berbelit-belit, namun
alur keterkaitannya dengan kisah masa lalu itulah yang membuatku kesulitan
memahami cerita ini. Tapi setelah beberapa kali kubaca dan aku pahami, akhirnya
aku dapat memahami isinya. Oh iya, sebagai cewek nih, cerpen ini nge-down-in harkat martabat cewek, kan ga
semua cewek punya sifat dan kelakuan kayak gitu.
6.
Critical Eleven
( Ika Natassa )
Menceritakan
kisah Tanya yang menyukai bandara, karena semua yang ada di bandara harus punya
tujuan—dan tujuan itu jelas tertulis pada boarding
pass—yang berbanding terbalik dengan hidupnya yang ia rasa tanpa tujuan.
Critical Eleven sendiri merupakan sebelas menit yang paling kritis di atas
pesawat, yaitu tiga menit setelah take
off dan delapan menit sebelum landing
dan pada menit inilah kemungkinan besar terjadi kecelakaan pesawat. Dan sebelas
menit ini disamakan dengan pertemuan Tanya dengan Ale saat menempuh perjalanan
dengan pesawat. Tiga menit pertama saat bertemu dan delapan menit terakhir
sebelum berpisah.
Untuk
keseluruhan ceritanya sih bagus, tapi ending-nya
duh, kenapa harus galau ending sih.
Dan di cerpen ini aku kurang nyaman sama percampuran bahasanya ( mungkin karena
aku sendiri yang ga begitu menguasai Bahasa Inggris kali ya ).
7.
Autumn Once
More ( Ilana Tan )
Yang
udah pernah baca “Autumn In Paris” pasti tahu dong sama foto yang ditemuin Tara
di laci apartemennya Tatsuya? Foto mereka berdua yang diambil di Disneyland
Paris. Em, kalo ga salah di balik foto ada tulisannya “Aku dan segala yang aku
inginkan dalam hidup...”, nah cerpen ini menceritakan kisah dalam foto itu,
pengalaman mereka berdua di Disneyland Paris.
Kalo
soal tata bahasa dan cara penulisan ceritanya udah ga usah ditanya, pasti enak
banget dinikmatin. Hah, tapi kalo aku boleh jujur aku sedikit kecewa sih,
soalnya aku kira cerpen ini berisi kelanjutan kisah dan kehidupan Tara setelah
apa yang terjadi dengan Tatsuya. Tapi it’s
okay, setidaknya cerpen ini bisa sedikit ngobatin rasa kangen sama
tulisannya Ilana Tan.
8.
Her
Footprints on His Heart ( Lea Agustina Citra )
Menceritakan
kisah kecemburuan Ana kepada Rendy—tunangannya—dengan kembalinya Anne yang merupakan
cinta pertama Rendy. Hal ini membuat Ana—yang berpikiran bahwa Rendy masih
menyukai Anne—untuk menyuruh Rendy kembali bersama dengan Anne, di sinilah arti
cinta sejati mereka diuji.
“My Friends keep telling me, that if I really love her, you’ve gotta set her free. And if she returns in kind, I’ll know she’s mine.”-Rick Price ( Heaven Knows )
Tidak
ada halangan yang berarti untuk aku menikmati novel ini, percampuran bahasa
memang ada, namun itu tidak sampai membuatku terganggu. Dan nilai moral dalam cerpen
ini aku bisa memahaminya banget, dan ngena banget, ah apalagi udah dikenalin
sama lagunya Rick Price itu. Dan cerpen ini adalah salah satu cerpen favoritku
di kumpulan cerpen ini.
9.
Love is a
Verb ( Meilia Kusumadewi )
Menceritakan
kecemburuan Timal kepada Rangga—pacarnya—yang lebih sering berkomunikasi dengan
teman-temannya di beberapa akun sosmed-nya
daripada berkomunikasi dengan Timal. Hal itu membuat Timal mulai merasa ada
yang salah dengan hubungannya bersama Rangga, karena menurutnya hal-hal kecil
seperti likes atau comment di akun sosmed-nya itu penting dan merupakan bentuk suatu perhatian. Namun
ada hal yang tidak diketahui Timal bahwa setiap cowok menunjukkan rasa
perhatiannya dengan cara yang berbeda-beda dan cowok itu memang tidak mudah
dalam berkata-kata atau nyampein perasaannya.
“Timal, cowok itu emang ngga mudah berkata-kata. Nggak mudah nyampein perasaannya. They show you their love, we say it out loud,”
“More than words. Is all you have to do to make it real. Then you wouldn’t have to say, that you love me. Cause I’d already know...” –Extreme ( More Than Words )
Duh,
jatuh cinta deh sama cerpen satu ini, salah satu favoritku juga. Alurnya enak
diikuti, bahasanya mudah dipahami, dan ceritanya duh ngena banget pokoknya,
dapet banget nilai moralnya—yang diperjelas dengan kutipan lagu “More Than
Words” di bagian akhir ( yang kebetulan banget beberapa hari sebelum aku baca
cerpen ini disaranin temenku buat dijadiin backsound
blog ini ).
10. Perkara Bulu Mata ( Nina Addison )
Cerpen
ini bercerita tentang persahabatan Vira, Lilian, dan Albert. Dalam hubungan
persahabatan mereka ga boleh ada yang namanya jatuh cinta sama sahabat sendiri,
karena mereka berpendapat bahwa memacari teman sendiri berisiko menghancurkan
pertemanan kalau ternyata hubungan itu kandas. Sialnya Vira justru jatuh cinta
kepada Jojo, dan—gilanya—hal itu disebabkan hanya karena bulu mata Jojo yang
lentik. Kemudian apa yang akan terjadi?
Asli,
ngakak terus aku waktu baca cerpen ini. Keren, lumayan buat hiburan daripada
galau-galauan mulu. Alur dan gaya bahasanya yang santai banget justru bikin aku
nyaman bacanya. Dan asli, cerpen ini recommended
banget buat ngelepas stress haha.
11. The Unexpected Surprise ( Nina Andiana )
Singkat
saja tentang cerpen ini, cerpen ini menceritakan hubungan seorang anak
perempuan dengan sang ibu. Yah, kasih ibu sepanjang masa, bagai sang surya
menyinari dunia.
Cerpen
ini pas banget deh buat remaja-remaja yang suka ngga nurut sama mamahnya.
12. Senja yang Sempurna ( Rosi L. Simamora )
Menceritakan
sebuah penantian seorang wanita selama lima tahun kepada seorang laki-laki yang
keras kepala dan tidak percaya kepada cinta. Dengan tidak adanya kepastian dari
sang laki-laki membuat sang wanita memilih pergi meninggalkannya.
“Baiklah. Tidak ada gunanya bagiku untuk tinggal lebih lama. Aku akan pergi. Aku mencintaimu, tapi aku tidak bisa begini terus...”
Setelah
setahun berselang sang laki-lakipun menyadari bahwa ia memang tidak bisa hidup
tanpa sang wanita, bahwa ia juga mencintainya. Tapi bukankah waktu bisa menguba
segalanya? Termasuk mengubah rasa cinta seseorang kepada senja menjadi rasa
cinta kepada hujan. Dan cerita ini berjalan dengan latar belakang senja yang
sempurna.
Aku
cuma bisa bilang “wow” buat cerpen ini, kata-kata dan bahasanya emang sastrawan
banget, tapi justru ngebuat cerpen ini lebih elegan. Selain itu aku juga suka
banget sama ceritanya, ga tau kenapa rasanya pas aja waktu baca, termasuk nilai
moralnya yang klop banget buat aku. Oke, sepertinya cerpen ini pemegang
nominasi “cerpen terfavorit versiku” buat kumpulan cerpen ini.
13. Cinta 2 x 24 Jam ( Shandy Tan )
Menceritakan
kekaguman seorang karyawan perusahaan kepada atasannya yang hanya bertahan dua
hari karena ternyata atasan tersebut seorang gay.
Cerpen
terakhir ini adalah cerpen yang ringan dan enak saja diikuti alur ceritanya.
0 komentar:
Posting Komentar