Jumat, 14 Juni 2013

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin by Tere Liye



Judul buku : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka
Tahun terbit : 2010
Tebal : 264 Halaman
ISBN : 978-979-22-5780-9
Harga : Rp 43.000,00
My rating : ✿✿✿✿✿
                      

“Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.”

Berawal dari pertemuan antara kakak beradik—Tania dan Dede—dengan seorang laki-laki berumur dua puluh tahunan yang menolong Tania saat kakinya tertusuk paku saat mengamen di dalam bus. Saat pertama kali bertemu dengan Danar, usia Tania sebelas tahun, Dede enam tahun, dan Danar dua puluh lima tahun.


Tania dan Dede tinggal di rumah kardus di bantaran sungai—di bawah pohon linden (pohon ini akan memiliki arti penting)—bersama ibunya, sang ayah telah meninggal tiga tahun sebelumnya karena TBC. Setelah pertemuan pertama mereka dengan Danar (tapi karena umur Danar yang terpaut jauh mereka memanggil Danar dengan Oom), Oom Danar kembali menemui mereka di bus dengan membawa dua pasang sepetu untuk mereka, tak hanya itu, Oom Danar juga sering mengunjungi rumah kardus mereka, membawakan makanan, mengajak bertamasya, serta sering mengajak mereka berbelanja peralatan sekolah dan buku di toko buku berlantai dua yang merupakan toko buku terbesar di kota (tempat ini juga akan memiliki arti penting). Dan setelah itu Oom Danar memindahkan keluarga Tania ke kontrakan yang lebih layak.

Sejak pertama kali bertemu Oom Danar, Tania telah mengidolakannya, perasaan yang seharusnya tidak dimiliki seorang gadis kecil berkepang dua kepada pria yang empat belas tahun lebih tua darinya. Tania selalu berjanji pada dirinya sendiri untuk menuruti segala kata-kata Oom Danar dan dia sangat benci apabila ada wanita yang dekat dengan Oom Danar termasuk Kak Ratna—Pacar Oom Danar. Tapi saat itu Tania masih terlalu kecil untuk mengerti perasaannya sendiri.


“Kita ngga pernah tahu apa yang akan terjadi esok lusa.”


Saat usia Tania tiga belas tahun, Dede delapan Tahun, dan Oom Danar dua puluh tujuh tahun, Ibu Tania meninggal dunia. Tania melanjutkan sekolah menengah pertamanya di Singapura—itupun keputusan Oom Danar yang dapat melihat kepandaian Tania dan Tania jelas tak bisa menolak perintahnya—sedangkan Dede tinggal bersama Oom Danar.


“Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri, sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata mana simpul yang dusta.”


Seiring berjalannya waktu Tania tumbuh menjadi gadis cantik dan dewasa, perasaannya kepada Oom Danar semakin menjadi-jadi (saat itu dia mulai memanggil Oom Danar dengan sebutan Kak), sejalan dengan dimulainya teka-teki kehidupan yang begitu rumit karena potongan-potangannya yang masih berserakan dan sulit disatukan. Perasaan Tania hancur berantakan saat Kak Danar memutuskan menikah dengan Kak Ratna. Namun setelah menikah dengan Kak Ratna, Kak Danar berubah menjadi pemurung. Hingga potongan teka-teki itu semakin jelas dengan terkuaknya apa yang selama ini Kak Danar rahasiakan. Perasaannya kepada anak gadis berumur dua belas tahun yang masih berkepang dua. Dan setelah semua potongan teka-teki terpasang dengan jelas, apa yang akan terjadi dengan hubungan Kak Danar dan Tania serta nasib pernikahan kak Danar dengan Kak Ratna?

“Aku tak pernah menginginkan perasaan ini kan? Dia datang begitu saja. Menelusuk hatiku. Tumbuh pelan-pelan seperti kecambah disiram hujan. Aku sungguh tidak menginginkan semua perasaan ini.”

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”

Baca selengkapanya di “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin”

☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀

Tania
Tania adalah tokoh utama  novel ini. Gadis pengamen kecil berkepang dua yang menjelma menjadi gadis nan cantik dan mempesona. Gadis yang mencintai malaikat penyelamat hidupnya. Karakter Tania yang pantang menyerah, gigih, dan memiliki semangat meluap-luap membuatnya menjadi gadis yang disenangi teman-temannya

Danar
Tokoh utama sebagai orang yang mrubah nasib keluarga Tania, malaikat keluarga Tania. Hal itu dia lakukan karena rasa rindunya terhadap keluarga yang tak pernah dia miliki. Karakternya yang penyayang, ulet, dan dermawan membuat tokoh ini sangat menawan hati.

Dede
Dede adalah adik kandung Tania. Dede adalah pelaku yang sangat membantu terpecahkannya teka-teki kehidupan itu.

Ratna (duh namaku :D)
Ratna adalah pacar yang kemudian menjadi istri Danar, walaupun pada awalnya kehadiran tokoh ini tidak disukai Tania dan Dede, tapi sifat sabar dan penyayangnya membuat keduanya luluh.

☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀☼☀



Wow! Seriusan deh, ini novel keren banget! Aku emang ga begitu tertarik sama covernya yang biasa-biasa aja, tapi setelah kubaca, duhh nangis mulu bawaannya. Tere Liye begitu pintar merangkai cerita dengan alur flashback. Rangkaian cerita dari awal sampai akhir begitu mudah aku pahami dan aku sangat menikmatinya. Ditambah quotes-quotes yang berbobot banyak sekali berserakan di novel ini. So I give ✿✿✿✿✿ / 5 for this novel. Perfect! :D

0 komentar:

Posting Komentar

 

SembilanPuluhSembilanKomaSembilan Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template