Lama banget ga posting tentang
hal-hal yang berbau curhat. Sebenernya banyaaak banget hal yang pengen aku
ceritain, aku tumpahin, banyak tanggal-tanggal penting dan kejadian penting
yang seharusnya aku ceritain, tapi mengingat situasi dan kondisi sekarang,
mungkin aku perlu menyortir mana yang benar-benar layak untuk aku ceritakan.
Wkwk kek tukang sensor :s
Sebulanan sebelum ujian—yang notabennya
merupakan hari-hari yang sangat berpengaruh buat ujian—aku malah dilanda
dilema, galau, gundah, gulana. Duhh parah banget kan yaa, untungnya aku masih
bisa memprioritaskan ujianku, tapi tetep aja pikiran kepecah belah. Masalahnya
anak SMA tu apa lagi sih selain cinta-cintaan. Inti masalahnya: yang seharusnya
deket tiba-tiba jauh, yang seharusnya jauh tiba-tiba deket. Posisinya
simalakama banget, kanan salah, kiri juga salah. Tapi yang jelas aku
bener-bener ngerasain sakit hati menjelang ujian! Parah!
Dari masalah itu aku
menyimpulkan sesuatu,
Bahwa kita memang tidak bisa membahagiakan semua orang, terkadang memang ada yang harus dikorbankan.
Tanggal 24 Maret 2014. Ini dilema
parah separah-parahnya, mungkin kalo sorenya aku ga nerima telfon itu, aku ga
akan sedilema ini. Entah apa rencana Tuhan, tiba-tiba semuanya mendekat. Lalu
jam 8an malam datanglah dua algojo yang bercerita banyak, kemudian salah satu
di antaranya menyatakan perasaannya dan memaksaku membuat keputusan dalam waktu
singkat, dengan pertimbangan yang cukup dari berbagai sumber, akhirnya mulai
saat itu aku berpacaran dengaaaan (sebut merk ah) Osa Giri Susilo, yaps “teman”
sekelasku. Ujian tinggal menghitung hari kenapa aku malah pacaran gini?
Entahlah~
Kesimpulan dari kasus ini,
Jadilah cowok yang berpendirian, kalo kamu iya sini iya sana, cewek mana yang ga merasa dipermainkan?
Dengarkan pendapat dan saran orang lain atas masalah yang kamu hadapi, namun saat mengambil keputusan pertimbangkanlah semuanya sendiri.
Tanggal 29 Maret 2014. Sebenernya
itu hari ulang tahunku. Sejak jam 00.00 udah ada beberapa sms masuk (kebetulan
bbm lagi off) yang ngucapin selamat gausah disebutin siapanya yaa, yang jelas
sang pacar bukan salah satunya. Terus siangnya jam 10an, datanglah temen
sebangkuku (Mila) di kelas ke rumah dengan alibinya, dan bisa-bisanya aku
dibuat nangis tersedu-sedu, lalu tiba-tiba dari pintu belakang masuklah Novian,
El, Dyah, Nita dengan membawa kue tart dan kado sambil nyanyi lagu selamat
ulang tahun, kemudian disusul Osa sama Mikha yang masuk lewat pintu depan
dengan membawa kue tart, kado, daaan empat batang bunga mawar! Sejak kapan Osa bisa
romantis gitu :$
Malemnya gantian dirayain sama keluarga besar, sederhana aja sih, yang penting doanya hihi :D
Sampai jam 00.00 di hari
berikutnya masih ada beberapa orang yang niat buat jadi yang terakhir termasuk
sang pacar ikut ngucapin lagi. Sempet dibuat nangis juga sama sebuah sms
panjang berisi doa, harapan, dan permohonan maaf. Sepertinya aku yang harus
minta maaf, maaf...
Siapa yang ga seneng nerima kado? Tapi doa yang tulus dan penuh harap pun akan sama nilainya.
Ceritaku abstrak banget ya kan,
ya maaf kalo bikin bingung, tapi setidaknya dengan begini rasanya lega aja :)
0 komentar:
Posting Komentar