Di postingan kali ini aku bakal kasih book review tentang novel Ilana Tan yang ke-2. Autumn in Paris.
Dari judulnya aja aku uda bisa ngebayangin gimana rasanya angin musim gugur
menerpa wajahku—padahal di Indonesia mana ada angin musim gugur, hihi. Covernya
juga keren menurut aku, ngena banget suasananya. Dan... novel ini berhasil
ngehabisin persediaan tissuku gara-gara sad
endingnya, walau aku baca
berulang-ulang tetep aja endingnya
aku nangis mulu. Bener-bener bikin nyesek, coba aja kamu pilih, harus berhenti
mencintai orang yang kamu cintai atau melihat orang yang kamu cintai pergi
meninggalkan kita selama-lamanya? Okelah, gausah dijawab juga gapapa, ga mau
bikin temen-temen galau juga, hihi. Oke, ini dia reviewku, here’s it!
Autumn in Paris by Ilana Tan
Pengarang
: Ilana Tan
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Tahun
terbit : 2007
Tebal
: 272 Halaman
ISBN
: 978-979-22-3030-7
Harga
: Rp 47.000,00
My
rating : ✿✿✿✿✿
Kisah ini dimulai
dari pertemuan Tatsuya Fujisawa—seorang arsitek dari Jepang yang akan bertugas
di Paris—dengan Tara Dupont yang baru tiba di bandara Charles de Gaulle sepulang dari Indonesia. Namun Tara tidak
menyadari pertemuanya dengan Tatsuya, tentu saja, saat itu hatinya sedang
kacau. Sedangkan Tatsuya langsung tertarik dengan Tara dan berharap dapat
mengenalnya lebih jauh. Dan benar saja, pada pertemuan mereka yang ketiga
(tentu ada pertemuan kedua yang ngga akan aku ceritakan di sini) saat Sebastien
Giarudeau—yang merupakan sahabat karib Tara dan ternyata juga rekan kerja
Tatsuya—mempertemukan mereka—yang lagi-lagi secara tidak sengaja—barulah mereka
berkenalan.
“Selama ini aku
tidak percaya pada yang namanya kebetulan, tetapi ini seperti takdir. Karena
akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengenalnya.”
Dari hari ke hari
hubungan mereka semakin akrab. Tatsuya yang semula benci Paris dan musim gugur
kini berubah menyukainya karena Tara. Ya, Tara berhasil mengubah dunianya dan
mengisi kekosongan dalam hatinya, begitu pula sebaliknya. Hari demi hari mereka
lewati dengan penuh kebahagiaan, bahkan Tatsuya rela melakukan hal yang ia
benci demi Tara.
“Setidaknya
sedikit pengorbananku itu membuatnya senang.”
Tara maupun
Tatsuya tidak menyadari adanya benang yang menghubungkan mereka dengan masa
lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan
keyakinan. Dan ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa...
arti tak berdaya... kenyataan juga begitu menyaktkan hingga mendorong salah
satu dari mereka ingin mengakhiri hidup....
“Apakah ada yang
tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku
tahu.”
“Hidup ini sungguh
aneh, kadang tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali
lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah
satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di
telingaku bahwa dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan.”
“Seandainya masih
ada harapan—sekecil apapun—untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan
seluruh hidupnya pada harapan itu....”
Yah mungkin cuma
sampe situ aja ceritanya, tentu banyak cerita romantis dan rahasia yang
mencengangkan yang engga aku ceritain. For the complete story, read Autumn in
Paris...
--------------------------------------------------
Tatsuya Fujisawa
Tatsuya Fujisawa adalah salah satu tokoh utama dalam novel ini. Ia
berperan sebagai seorang laki-laki usia 20-an yang berprofesi sebagai arsitek
di Jepang yang kemudian menjalin kerjasama dengan Sebastien—sahabat karib
Tara—sehingga ia harus menetap di Paris—kota yang dibencinya (tentu aku tidak
akan membahas “mengapa”nya). Saat tiba dari Tokyo, ia bertemu untuk pertama
kalinya dengan Tara di bandara dan langsung tertarik pada Tara. Kemudian dengan
kebetulan-kebetulan yang terjadi Tatsuya dapat menjalin hubungan baik dengan
Tara. Menghabiskan waktu berdua dengan penuh kebahagiaan hingga terkuak suatu
rahasia yang tidak dapat menyatukan cinta mereka.
Tatsuya berkarakter baik, penyayang, ulet, humoris, dan.. sangat sangat
sangat romantis sekaliii.
-
Pertama, Tatsuya sering
menyentuh—mungin membelai lebih tepat—kepala Tara. Kau tahu? Itu hal sepele
yang sangat berkesan buatku, jika ada ada cowok yang kayak gitu berarti dia tu
penyayang, peduli dan bisa memberi pengayoman ke kita, kesannya emang kayak
orang ngejailin, tapi justru ngebuat aku ngerasa nyaman. Itu menurutku, buat
temen-temen gimana?
-
Kedua, Tatsuya sering mengirimkan
cerita-cerita—sesepele apapun—yang terjadi bersama Tara ke stasiun radio—tempat
Tara bekerja—untuk dibacakan dalam siaran Je
me souviens... dan justru karna ceritanya yang sepele itu kesannya malah
kayak nulis diary gitu. Bayangin aja, seseorang cowok—inget cowok!—ngebikin diary
kan jarang banget tuh apalagi dikirimin di radio dan didengerin orang banyak,
ceritanya sepele pula, kayak nyeritain kalo Tatsuya abis makan bareng di rumah
Tara, ke disney land bareng Tara, nonton film bareng dan ngeliat Tara nangis,
dan masih banyak lagi.
-
Ketiga, Tatsuya sering memeluk
Tara saat Tara lagi ada masalah, Tatsuya juga pernah bilang, “kau membuatku
merasa lebih baik, menyenangkan sekali memelukmu seperti ini, sampai-sampai aku
takut tidak akan sanggup melepaskan diri lagi.”
-
Keempat, Tatsuya ngebela-belain
muter-muter Paris buat nyari Tara—yang sedang frustasi dan meninggalkan
apartemennya—walaupun Tatsuya baru saja keluar dari rumah sakit.
-
Kelima, dibagian ending ceritanya juga diceritain waktu
Tatsuya harus meninggalkan Paris untuk selamanya dan kembali ke Tokyo, ia tetap
menanyakan kabar Tara kepada Sebastien tanpa sepengetahuan Tara.
-
Keenam, nah yang ini sukses bikin
aku nangis! Ternyata selama Tatsuya menghabiskan hari-harinya bersama Tara,
secara diam-diam ia memotret Tara, yang bikin nangisku tambah deres, di antara
kelima foto yang ada, ada satu foto saat mereka berdua berfoto bersama di
disney land dan di bagian belakang fotonya ada tulisan tangan Tatsuya “Aku dan
segala yang kuinginkan dalam hidup...” huaaaa!!! So sweet banget! Sumpah deh!
-
Ketujuh, saat meniup lilin ulang
tahunnya, di antara banyak permohonan yang mustahil terkabul, ia hanya berharap
ia ingin melihat Tara selalu bahagia, walaupun itu berarti ia harus menyerahkan
seluruh hidupnya.
-
Kedelapan, saat Tatsuya ditanya
bagaimana keadaannya setelah “kejadian itu”, dia hanya menjawab “selama dia bahagia, aku juga akan bahagia.
Sesederhana itu.”
-
Kesembilan, Tatsuya hafal
kebiasaan-kebiasaan Tara—sekecil apapun—itu karena dia selalu memerhatikan
Tara.
Sebenernya masih buaannyaakk sifat-sifat Tatsuya yang romantis banget
menurutku, tapi aku sadar itu cuma karakter dalam novel, mana ada cowok kayak
gitu di zaman kayak gini???
Tara Dupont
Tara Dupont adalah
tokoh utama bersama Tatsuya Fujisawa, mungkin lewat pendeskripsianku tentang
Tatsuya tadi uda sekaligus ngasi gambaran sosok Tara. Ya, Tara adalah cewek
yang periang, cerewet, mudah bergaul, gampang penasaran, tapi emosional juga
Singkat banget ya
aku ngedeskripsiin tokoh ceweknya, haha soalnya enakan ngedeskripsiin tokoh
cowok, apalagi cowoknya macem Tatsuya gituuu *kedip-kedip* haha.
--------------------------------------------
Ya, novel ini
novel kedua Ilana Tan, dan termasuk novel best seller! Novel yang aku baca aja
itu cetakan ke-19 Maret 2012. Kereeen!
Seperti novel Ilana
Tan sebelumnya, novel ini dikemas secara apik, apalagi covernya, wah keren
banget! (Meskipun ada pepatah bilang jangan memandang buku dari sampulnya, tapi
mau gimana lagi, orang yang pertama diliat juga sampulnya kan? Jadi kalo
sampulnya keren rasanya tu pengen cepet-cepet dimasukkin cart terus dibawa ke cashier!)
Ceritanya mudah dipahami, alurnya runtut, sehingga nyaman ngebacanya dan mudah
mahami jalan ceritanya. Penggambaran tokoh, suasana dan apa yang dirasain ama
tokohnya excellent banget! Ngena banget! (jangan lupa bawa tissu, ntar bukunya
basah loh hihihi) Tapi ada sedikit kurangnya nih, keluarganya Tatsuya kurang
dibahas, jadi waktu tiba-tiba tokohnya muncul agak bingung sendiri.
Oke, kesimpulannya
novel ini keren banget! Naksir deh ama Tatsuya-nya, haha. And... I give ✿✿✿✿✿from five flower for this book.
awwww..this blog is full of fragnance !
BalasHapusintraday tips
fragrance? thank you
Hapus