Sabtu, 22 September 2012

Autumn in Paris by Ilana Tan




Di postingan kali ini aku bakal kasih book review tentang novel Ilana Tan yang ke-2. Autumn in Paris. Dari judulnya aja aku uda bisa ngebayangin gimana rasanya angin musim gugur menerpa wajahku—padahal di Indonesia mana ada angin musim gugur, hihi. Covernya juga keren menurut aku, ngena banget suasananya. Dan... novel ini berhasil ngehabisin persediaan tissuku gara-gara sad endingnya, walau aku baca berulang-ulang tetep aja endingnya aku nangis mulu. Bener-bener bikin nyesek, coba aja kamu pilih, harus berhenti mencintai orang yang kamu cintai atau melihat orang yang kamu cintai pergi meninggalkan kita selama-lamanya? Okelah, gausah dijawab juga gapapa, ga mau bikin temen-temen galau juga, hihi. Oke, ini dia reviewku, here’s it!


Autumn in Paris by Ilana Tan

Autumn in Paris Judul : Autumn in Paris
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2007
Tebal : 272 Halaman
ISBN : 978-979-22-3030-7
Harga : Rp 47.000,00

My rating : ✿✿✿✿✿


                Kisah ini dimulai dari pertemuan Tatsuya Fujisawa—seorang arsitek dari Jepang yang akan bertugas di Paris—dengan Tara Dupont yang baru tiba di bandara Charles de Gaulle sepulang dari Indonesia. Namun Tara tidak menyadari pertemuanya dengan Tatsuya, tentu saja, saat itu hatinya sedang kacau. Sedangkan Tatsuya langsung tertarik dengan Tara dan berharap dapat mengenalnya lebih jauh. Dan benar saja, pada pertemuan mereka yang ketiga (tentu ada pertemuan kedua yang ngga akan aku ceritakan di sini) saat Sebastien Giarudeau—yang merupakan sahabat karib Tara dan ternyata juga rekan kerja Tatsuya—mempertemukan mereka—yang lagi-lagi secara tidak sengaja—barulah mereka berkenalan.

                “Selama ini aku tidak percaya pada yang namanya kebetulan, tetapi ini seperti takdir. Karena akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengenalnya.”

                Dari hari ke hari hubungan mereka semakin akrab. Tatsuya yang semula benci Paris dan musim gugur kini berubah menyukainya karena Tara. Ya, Tara berhasil mengubah dunianya dan mengisi kekosongan dalam hatinya, begitu pula sebaliknya. Hari demi hari mereka lewati dengan penuh kebahagiaan, bahkan Tatsuya rela melakukan hal yang ia benci demi Tara.

                “Setidaknya sedikit pengorbananku itu membuatnya senang.”

                Tara maupun Tatsuya tidak menyadari adanya benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Dan ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa... arti tak berdaya... kenyataan juga begitu menyaktkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup....

                “Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu.”

                “Hidup ini sungguh aneh, kadang tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku bahwa dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan.”

                “Seandainya masih ada harapan—sekecil apapun—untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu....”

                Yah mungkin cuma sampe situ aja ceritanya, tentu banyak cerita romantis dan rahasia yang mencengangkan yang engga aku ceritain. For the complete story, read Autumn in Paris...

--------------------------------------------------
Tatsuya Fujisawa

Tatsuya Fujisawa adalah salah satu tokoh utama dalam novel ini. Ia berperan sebagai seorang laki-laki usia 20-an yang berprofesi sebagai arsitek di Jepang yang kemudian menjalin kerjasama dengan Sebastien—sahabat karib Tara—sehingga ia harus menetap di Paris—kota yang dibencinya (tentu aku tidak akan membahas “mengapa”nya). Saat tiba dari Tokyo, ia bertemu untuk pertama kalinya dengan Tara di bandara dan langsung tertarik pada Tara. Kemudian dengan kebetulan-kebetulan yang terjadi Tatsuya dapat menjalin hubungan baik dengan Tara. Menghabiskan waktu berdua dengan penuh kebahagiaan hingga terkuak suatu rahasia yang tidak dapat menyatukan cinta mereka.
Tatsuya berkarakter baik, penyayang, ulet, humoris, dan.. sangat sangat sangat romantis sekaliii.
-          Pertama, Tatsuya sering menyentuh—mungin membelai lebih tepat—kepala Tara. Kau tahu? Itu hal sepele yang sangat berkesan buatku, jika ada ada cowok yang kayak gitu berarti dia tu penyayang, peduli dan bisa memberi pengayoman ke kita, kesannya emang kayak orang ngejailin, tapi justru ngebuat aku ngerasa nyaman. Itu menurutku, buat temen-temen gimana?
-          Kedua, Tatsuya sering mengirimkan cerita-cerita—sesepele apapun—yang terjadi bersama Tara ke stasiun radio—tempat Tara bekerja—untuk dibacakan dalam siaran Je me souviens... dan justru karna ceritanya yang sepele itu kesannya malah kayak nulis diary gitu. Bayangin aja, seseorang cowok—inget cowok!—ngebikin diary kan jarang banget tuh apalagi dikirimin di radio dan didengerin orang banyak, ceritanya sepele pula, kayak nyeritain kalo Tatsuya abis makan bareng di rumah Tara, ke disney land bareng Tara, nonton film bareng dan ngeliat Tara nangis, dan masih banyak lagi.
-          Ketiga, Tatsuya sering memeluk Tara saat Tara lagi ada masalah, Tatsuya juga pernah bilang, “kau membuatku merasa lebih baik, menyenangkan sekali memelukmu seperti ini, sampai-sampai aku takut tidak akan sanggup melepaskan diri lagi.”
-          Keempat, Tatsuya ngebela-belain muter-muter Paris buat nyari Tara—yang sedang frustasi dan meninggalkan apartemennya—walaupun Tatsuya baru saja keluar dari rumah sakit.
-          Kelima, dibagian ending ceritanya juga diceritain waktu Tatsuya harus meninggalkan Paris untuk selamanya dan kembali ke Tokyo, ia tetap menanyakan kabar Tara kepada Sebastien tanpa sepengetahuan Tara.
-          Keenam, nah yang ini sukses bikin aku nangis! Ternyata selama Tatsuya menghabiskan hari-harinya bersama Tara, secara diam-diam ia memotret Tara, yang bikin nangisku tambah deres, di antara kelima foto yang ada, ada satu foto saat mereka berdua berfoto bersama di disney land dan di bagian belakang fotonya ada tulisan tangan Tatsuya “Aku dan segala yang kuinginkan dalam hidup...” huaaaa!!! So sweet banget! Sumpah deh!
-          Ketujuh, saat meniup lilin ulang tahunnya, di antara banyak permohonan yang mustahil terkabul, ia hanya berharap ia ingin melihat Tara selalu bahagia, walaupun itu berarti ia harus menyerahkan seluruh hidupnya.
-          Kedelapan, saat Tatsuya ditanya bagaimana keadaannya setelah “kejadian itu”, dia hanya menjawab  “selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu.”
-          Kesembilan, Tatsuya hafal kebiasaan-kebiasaan Tara—sekecil apapun—itu karena dia selalu memerhatikan Tara.
Sebenernya masih buaannyaakk sifat-sifat Tatsuya yang romantis banget menurutku, tapi aku sadar itu cuma karakter dalam novel, mana ada cowok kayak gitu di zaman kayak gini???

Tara Dupont

                Tara Dupont adalah tokoh utama bersama Tatsuya Fujisawa, mungkin lewat pendeskripsianku tentang Tatsuya tadi uda sekaligus ngasi gambaran sosok Tara. Ya, Tara adalah cewek yang periang, cerewet, mudah bergaul, gampang penasaran, tapi emosional juga

                Singkat banget ya aku ngedeskripsiin tokoh ceweknya, haha soalnya enakan ngedeskripsiin tokoh cowok, apalagi cowoknya macem Tatsuya gituuu *kedip-kedip* haha.

--------------------------------------------
                Ya, novel ini novel kedua Ilana Tan, dan termasuk novel best seller! Novel yang aku baca aja itu cetakan ke-19 Maret 2012. Kereeen!
                Seperti novel Ilana Tan sebelumnya, novel ini dikemas secara apik, apalagi covernya, wah keren banget! (Meskipun ada pepatah bilang jangan memandang buku dari sampulnya, tapi mau gimana lagi, orang yang pertama diliat juga sampulnya kan? Jadi kalo sampulnya keren rasanya tu pengen cepet-cepet dimasukkin cart terus dibawa ke cashier!) Ceritanya mudah dipahami, alurnya runtut, sehingga nyaman ngebacanya dan mudah mahami jalan ceritanya. Penggambaran tokoh, suasana dan apa yang dirasain ama tokohnya excellent banget! Ngena banget! (jangan lupa bawa tissu, ntar bukunya basah loh hihihi) Tapi ada sedikit kurangnya nih, keluarganya Tatsuya kurang dibahas, jadi waktu tiba-tiba tokohnya muncul agak bingung sendiri.
                Oke, kesimpulannya novel ini keren banget! Naksir deh ama Tatsuya-nya, haha. And... I give ✿✿✿✿✿from five flower for this book.

2 komentar:

 

SembilanPuluhSembilanKomaSembilan Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template