Postingan ini mungkin memiliki konten yang akan kalian anggap “bucin”.
Entah definisi bucin yang seperti apa yang kalian anggep benar. I don’t care.
People say what they want. And it’s okay, it’s not for you tho.
….untuk mengabadikan memori dalam tulisan bersama seseorang yang ku
panggil tawon madu.
(menurut versi aku, karena versi yg ditulis doi dalam tumblrnya lebay
sekali wkwk)
Sebenernya doi adalah temen sekelasku waktu kuliah tingkat II di PKN
STAN. Kami ga begitu deket dan jarang banget ngobrol baik secara langsung atau
lewat chat, karena sekalinya ngomong, doi suka nyebelin dan bikin males, aku
pasti auto pasang jarak aman dengan orang-orang kyk gitu. Baru-baru ini doi
jelasin kalo semua itu doi lakuin biar bisa deket sama aku wkwk salah jalan
bung!
Waktu naik tingkat, kami beda kelas, dan seingetku ga terjadi
komunikasi sama sekali kecuali aku broadcast tentang danusan buat proyek kspk
dan doi chat tentang pinjem kartu uno (ini doi yg bilang, karena aku juga lupa).
Setahun berlalu, kami dinyatakan lulus dari PKN STAN. Pas selesai
yudisium aku inget ketemu doi dan kami ngobrol bentar banget karena aku lagi
nyariin temenku yang lain. Dini hari setelah wisuda. Tiba-tiba.
Sekonyong-konyong, tanpa tedeng aling-aling. Doi chat yang puanjang bener.
First impression, aku kira doi broadcast tentang buket wisuda atau sejenisnya. Tapi
bukan. Kira-kira isinya seperti ini: