Wuhh setelah muter-muter ke berbagai toko buku dan ga nemu-nemu juga, akhirnya aku
mutusin buat beli secara online, ga ribet, ga capek wkwk. Sebenernya novel
terjemahan ini sudah difilmkan tahun 2011 di negara asalnya: Taiwan, pasti
banyak dari kalian yang udah tau lah yaa, secara meledak banget filmnya. Dan
endingnya itu lho bikin banjir air mata! Hufft. And how’s the novel? Let us
see!
Pengarang :
Giddens Ko
Penerbit :
Haru
Tahun terbit :
2014
Tebal :
350 Halaman
ISBN :
978-602-7742-28-4
Harga :
Rp 48.000,00
My rating : ✿✿✿✿
Semua
berawal saat Ke Jingteng—seorang siswa pembuat onar—dipindahkan untuk duduk di
depan Shen Jiayi, supaya gadis murid teladan itu bisa mengawasinya. Ke Jingteng
merasa Shen Jiayi sangat membosankan seperti ibu-ibu, juga menyebalkan. Apalagi
gadis itu suka menusuk punggung Ke Jingteng dengan pulpen, sehingga baju
seragamnya penuh bercak tinta.
“Kau sangat kekanak-kanakan,” –Shen Jiayi“Sedikit pun kau tidak berubah nenek yang keras kepala,” –Ke Jingteng
Keadaan
tersebut membuat para sahabat Ke Jingteng yang juga menyukai Shen Jiayi merasa
iri dengan kedekatan Ke Jingteng dengan Shen Jiayi. Masa SMP hingga kuliah
mereka lalui dengan persaingan untuk mendapatkan hati Shen Jiayi. Hingga
terjadilah takdir yang tak pernah mereka sangka sebelumnya.
“Aku tahu, manusia tidak boleh rakus. Namun, aku tidak bisa memungkiri bahwa di dalam hatiku ada sedikit penyesalan”
“Dalam kehidupan tidak ada yang namanya ‘kecelakaan’. Hanya bisa bilang kalau takdir sudah digariskan”
“Mungkin tidak sedekat pasangan, tetapi lebih dekat dari seorang teman”
“You are the apple of my eye. Kau adalah orang yang paling berharga untukku”
Ke Jingteng
Menurut gambaran yang dihasilkan
otakku saat membaca novel ini, Ke Jingteng adalah laki-laki yang tidak begitu
tinggi, berpenampilan menarik, cengengesan alias ga bisa serius, tapi bisa
sangat romantis, dia juga seorang yang pantang menyerah dan konsisten. Sayang
sekali akibat rasa percaya dirinya yang kurang, dia melewatkan banyak
kesempatan.
Shen Jiayi
Perempuan yang proporsional dengan
wajah cantik yang sangat pandai, ramah,
sabar, dan sosok yang menyenangkan, dia sangat dewasa sekali. Hah wanita
idaman. Bikin ngiri wkwk.
Sebelum
membaca novel ini aku udah pernah nonton filmnya, terus gimana perbandingannya?
Novelnya jelas lebih panjang dan kompleks, banyak hal yang tidak diceritakan di
filmnya, tapi tetap tidak mempengaruhi garis besar cerita yang wuhhh. Giddens
Ko menuliskan setiap rangkaian cerita dengan alur yang tidak berbelit-belit dan
mudah dipahami, tapi aku agak kurang nyaman dengan
cerita-saat-dia-sedang-menulis-novel-tersebut yang diselipkan dalam cerita
dalam novel, merusak feel yang udah dapet gitu, tapi it’s just my opinion guys.
Tapi yang jelas, ini novel recommended banget ya buat yang suka sama sad love
story. Selamat banjir air mata!
0 komentar:
Posting Komentar