Postingan ini aku buat didasari oleh ke-takjub-anku melihat statistik blog ini. Di antara postingan-postingan aku yang suka seenaknya, ngawur dan ngelantur, aku masih bersyukur karena ternyata postinganku yang paling sering dikunjungi adalah postingan-postingan yang (cukup) berfaedah. Tapi, ada yang bikin ganjel, di antara postingan yang (cukup) berfaedah itu, ada satu postingan yang "ih apaan sih" yang justru bertengger di urutan pertama, dan postingan apakah itu? Taraaaa!
mantep gaseeehhhh wkwkwk |
Gara-gara liat itu, aku jadi baca ulang isinya. Hmmm sangat kental dengan pemikiran ABG SMA yang penuh kelabilan dan kegalauan dalam drama percintaan wkwk. Postingan itu aku buat 5 tahun yang lalu, yang mana aku masih duduk di bangku kelas XI SMA. Seiring waktu, manusia akan berubah, entah karena tuntutan lingkungan atau karena keinginannya sendiri sebagai respon atas suatu hal. Karena bagaimana pun manusia yang pandai beradaptasilah yang dapat lolos dari proses seleksi alam. Aku ngeliat tulisanku itu kayak ngerasa itu bukan aku, sosok yang berbeda dari aku yang ini. Begitu juga aku ngeliat temen-temenku sekarang, aku kadang suka ga terima ngeliat temen-temenku yang "berbeda" dari yang dulu, jadi seringkali aku menganggap temen-temenku itu adalah orang yang berbeda dari temen-temenku waktu kami masih temenan dulu (bingung gasih wkwk). Misal aku punya temen SMA namanya A, maka aku akan menganggap si A yang sekarang adalah sosok yang berbeda dari si A pas SMA, jadi mau sekarang dia bertingkah kayak apa ya terserah dia, itu ga akan ngerubah pemikiranku tentang sosok si A yang aku kenal dulu (dalam sisi positifnya yaa). Kalo dia dulu ga baik, sekarang jadi baik, ya pasti aku sangat terima.
Salah satu hal yang bikin orang berbeda adalah seiring proses mendewasa, pemikiran kita juga ikut mematang. Jadi kali ini aku akan mencoba menanggapi kembali tentang "Tanda Cowok Naksir Kita" versi Ratna yang berumur 22 tahun hahaha