ehmm, niatnya
pas pulang dari Bali, 13 Desember 2012 pukul 08.30 WIB aku mau langsung posting
gimana akhirnya pengalaman Study Tour-ku—eh kami—di Bali, tapi berhubung
foto yang mau aku posting—sebagian—masih ada di kamera temen-temen, yah jadinya
batal. Kenapa ga posting tanggal 14. 15, 16, 18, atau 19 kemaren? karena pas itu
virus malesku lagi kambuh-kambuhnya. Oke ini dia Study Tour ke Bali ala SMAN 1
Purwodadi! Here's it!
1. Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk
Seperti yang
udah direncanain, Pelabuhan Ketapang emang kudu dan wajib dilewatin donk, kalo
engga mau lewat mana coba. Yang beda dari schedule itu waktunya, molooooor
bangettt. Jadi tuh pas masi di perjalanan—masih di wilayah Jawa Timur—kan emang
diguyur ujan tuh, nah ada pohon tumbang di tengah jalan yang mau kami lewatin,
akhirnya muter-muter cari jalan alternatif. Endingnya kami baru sampe Pelabuhan
Ketapang pukul 02.30 WIB yang seharusnya pukul 23.00 WIB dan itu kami masih
nunggu dulu di pelabuhan, barulah pukul 06.30 WIB kami berangkat naik feri dan
tiba di Gilimanuk pukul 09.00 WITA.
2. Tanah
lot
Obyek wisata
pertama yang kami kunjungi adalah Tanah Lot. Seharusnya kami sampe Tanah Lot
pukul 05.00 waktu Bali, tapi apa daya, pukul 13.00 waktu Bali kami baru tiba di
TKP. Eits, memang di schedule kami mandi pagi di Tanah Lot, tapi berhubung
sikon seperti itu kami mandi di Restoran, jadi jangan pikir kami di Tanah Lot
belum mandi :p. Di Tanah Lot kebetulan pasangnya ga tinggi-tinggi amat, jadi
kami bisa nyebrang ke puranya. Abis balik dari pura menuju parkiran bus, ee
diguyur ama ujan yang super deress, tampah ngaret deh jamnya, brrr. Nah, start
di Tanah Lot ini kami mulai pake guide lokal, kebetulan busku—bus 6—dapet guide
Bli Ketut. Bli Ketut apa kabar? Makasi ya ilmunya :D
3. Jogger
Yah, schedule
jadi semrawut. Bukan salah siapa-siapa, ini semua faktor alam (*kata Bli
Ketut). Akhirnya Jogger yang harusnya dikunjungi di hari terakhir justru
dikunjungi hari pertama. Kami sampe Jogger pukul 17.30 waktu Bali, padahal Jogger
sendiri tutup pukul 18.00, tapi kita tetep boleh belanja—selama kita udah ada
di dalem—walau udah lewat 18.00, yah walaupun tetep aja disuruh cepet-cepetan
bahkan distop. Ga perlu tau kan aku beli apa aja? :p
4. Garuda
Wisnu Kencana (GWK)
Hari kedua di
Bali, obyek wisata pertama yang kami kunjungi adalah GWK. Kata Bli Ketut GWK
itu proyek yang belum selese, kendalanya adalah dana. Bukti kalo proyek yang
belum selese adalah tangan Dewa Wisnu di patung Wisnunya aja belum dipasang,
tapi menurut rakyat Bali sendiri gagalnya proyek itu dikarenakan pembangunan
proyek itu berada lebih dari ketinggian 15 meter, padahal di Bali sendiri tidak
boleh ada bangunan—terutama yang dihuni oleh manusia—yang tingginya lebih dari
15 meter, karena itu udah memasuki daerah para dewa, pantesan aja di Bali
jarang-jarang ada gedung-gedung tinggi. Selain itu, menurut rakyat bali
penganut agama Hindu, dewa itu ada wilayahnya sendiri-sendiri, nah dewa Wisnu
itu letaknya di utara sedangkan GWK sendiri ada di bagian selatan Bali. Oh iya,
jangan pikir GWK itu peninggalan zaman dahulu kayak Borobudur ya, karna itu
cuma monumen buatan manusia—yaitu I Nyoman Nuarta. Pas masuk area cultural park
itu kami langsung disambut sama tebing-tebing kapur, terus naik tangga dikit ke
patung garuda, terus naik dikit lagi ke patung wisnu. Lokasinya emang cukup
tinggi, sebagian besar wilayah Bali bisa keliatan dari situ.
5. Tanjung
Benoa
Di Tanjung
Benoa kita bisa nikmatin water sport dan jalan-jalan ke pulau penyu naik
perahu. Sebenernya aku juga pengen ke Pulau Penyu tapi aku juga pengen naik
parasailing, akhirnya dengan pertimbangan “liat pulau penyu bisa lewat google,
tapi sensasi naik parasailing ga bisa dirasain lewat google” akhirnya aku pilih
naik parasailing, daaan aku terbang di atas tanjung benoa!! Dan itu bener-bener
pengalaman yang keren dan tak terlupakan banget :D
Nah, ini
obyak wisata tambahan yang ga ada di schedule. Jadi tempat init uh berupa
tempat ibadah berbagai macam agama, ada masjid, gereja Kristen, gereja Katholik,
pura, wihara yang letaknya bersebelahan, jadi kayak nunjukin ke-bhineka tunggal
ika-an agama di kompleks itu.
7. DreamLand
Beach
Jadi
DreamLand itu sebenernya pantai yang ada di komplek tanah milik keluarga
Cendana yang dulu rencananya mau dibuat TMII 2 buat promosiin Indonesia ke para
turis. Tapi lagi-lagi dana, yah karena ga ada dana, proyek itu gagal, akhirnya
tanah itu dijual dalam bentuk kapling-kapling, ada yang dijadiin lapangan golf,
hotel, dan kawasan perumahan elit. Nah, DreamLand ini tuh ada di belakang
hotel-hotel itu, jadi kawasannya agak tertutup dan ga sembarang orang bisa
masuk ke situ B), jadi mesti banyak bule-bule berjemur dengan pakaian—atau
mungkin tidak berpakaian—yang seperti itu. Pasir pantainya putih bersih,
lautnya bener-bener biru, dan ombaknya gede banget. Menurutku pantai ini adalah
pantai yang paling keren dari pantai-pantai yang pernah aku kunjungin.
Yah,
menurutku pantai Kuta itu ga beda jauh ama pantai parangtritis. Pasirnya item
dan halus, ombaknya gede, dan warnanya keruh. Untuk ke pantai Kute, kita ga
bisa ke TKP pake bus, jadi di sana kita bakal dibawa ke pantai pake angkutan.
9. Krisna
Nah, obyek
terakhir di hari kedua ini adalah pusat oleh-oleh Krisna. Di schedule kemaren
emang ga ada, tapi juga ada beberapa obyek yang batal kami kunjungi—kayak
Cahayu, Hawaii Bali, sama Danau Bedugul. Pusat oleh-oleh di Krisna jauh lebih
luas dari Joger, barang yang dijual lebih beragam mulai dari makanan sampai
pakaian, terus kalo di Krisna harganya bisa nyesuain ama kantong—harga murah
sampai mahal tersedia.
10. Monumen
Perjuangan Rakyat Bali
Obyek
tambahan lagi, nah obyek ini berbentuk kayak candi gitu, isinya deorama-deorama
yang nyritain kehidupan di Bali—Mulai di Bali belum ada orang, zaman kerajaan
Majapahit, zaman Penjajahan, sampe sekarang.
11. Kampung
Kertalangu
Obyek
tambahan lagi, nah ini pusat oleh-oleh yang spesifikasinya kayak Krisna tapi
lebih sempit.
Yah, itu dia
pengalaman 3 hari kami selama di Bali, meski schedule-nya jadi awut-awutan gitu
tapi ga ngecewain kok, kami semua seneng. Tapi ada sih yang agak bikin kecewa,
ga jadi ke danau bedugul, hiks. Gapa, besok—entah kapan—aku bakal kesana haha.
:D
0 komentar:
Posting Komentar