tapi bahagia versi aku adalah saat hatiku tenang, beban pikiran masih terkontrol, bisa mengekspresikan diri, dan kebutuhan "primer"ku tercukupi. variabelnya adalah diriku sendiri, karena kita yang bertanggung jawab dengan kebahagiaan kita sendiri. menggantungkan kebahagiaan ke orang lain sama seperti berpegang pada tali yang rapuh. beneran jangan sampai. emang sebaik-baiknya menggantungkan kebahagiaan dan ekspektasi tu cuma ke Allah SWT ajah. la tahzan innallaha ma'ana. Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.
1. pandai-pandai bersyukur dan merasa cukup2. selalu ingat bahwa hidup ini udah ada garis takdirnya, jadi bisa selalu legowo3. terus satu lagi, dan ini penting banget buat kehidupan kerja dan quarter life crisis wkwk: "Jika sesuatu ditakdirkan untukmu, maka sampai kapanpun tidak akan pernah menjadi milik orang lain."
kita memang ngga boleh menggantungkan kebahagiaan kita pada orang lain, tapi gabisa dipungkiri bahwa orang lain juga ikut mempengaruhi kebahagiaan kita (pun kesedihan kita), namanya juga makhluk sosial. jadi kita harus pandai-pandai mengontrol diri, jangan sampai ketergantungan. dan saat ini aku sedang berusaha keras mengontrol diri dari menjadikan seseorang sumber kebahagiaanku wkwkwkwk tbl tbl tbl takut banget loh. dia melakukan banyak hal yang bikin aku happy, bahkan eksistensinya aja tu udah bikin aku happy. gawat! semalem ada kejadian yang jadi inspirasi aku buat menulis writing challenge day 9 ini. karena semalem aku happy haha. jadi semalem temen sekamar doi (iya aku lagi dekat dengan seseorang, doakan aku!) kirim sebuah video pukul 1.30 dini hari. isinya ngerekam apa yang sedang dilakukan doi saat itu. apa yang dilakukan seorang laki-laki pada pukul 1.30 dini hari? doi ngobrol ama siri wkwkwkwk "hai siri, who is my girlfriend?" lalu siri menjawab, "what would you like to know about ratna wulandari?"
:))))))))))))))))))))))))))))))))))))
0 komentar:
Posting Komentar